Assalaamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
Salam dan Bahagia,
Perkenalkan saya Suprapto, dari SMPN 2 Jakarta,
Calon Guru Penggerak Angkatan 7 tahun 2023. Pada kesempatan ini saya ingin
berbagi informasi tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan
sebagai seorang pemimpin. Namun sebelumnya saya kutipkan kalimat bijak berikut
ini untuk menjadikan renungan bagi kita bersama.
“Mengajarkan anak
menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah
yang terbaik”
(Teaching kids to
count is fine but teaching them what counts is best)
Bob Talbert
Dari kutipan di atas, apa kaitannya
dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?
Dari kutipan tersebut terdapat makna
bahwa segala sesuatu harus dipelajari dari hal yang paling mendasar/utama. Dalam
materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin,
hal yang paling mendasar yang perlu dipelajari adalah terkait dengan etika.
Etika akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan karena bersumber dari
nilai-nilai kebajikan universal. Selain nilai kebajikan, dasar dari pengambilan
keputusan adalah berpihak pada murid dan harus bertanggung jawab, sehingga Ketika
dasar pengambilan keputusan sudah dikuasai, maka permasalahan apapun akan lebih
mudah dan lebih terarah dalam menemukan solusi permasalahan dan pengambilan
keputusannya.
Bagaimana nilai-nilai
atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat
memberikan dampak pada lingkungan kita?
Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang
dianut dalam pengambilan keputusan diantaranya berpikir berbasis hasil akhir, berbasis
peraturan dan berbasi rasa peduli. Ketiganya disesuaikan dengan kondisi dan
situasi yang terjadi. Apapun prinsip yang dianut, tetap harus bersumber dari
nilai-nilai kebajikan universal, sesuai dengan dasar pengambilan keputusan.
Dengan mengacu pada prinsip dan nilai yang sesuai, maka kita akan mengambil
keputusan yang lebih adil, bijaksana dan berpihak pada murid sehingga akan
memberikan dampak yang positif bagi lingkungan tempat kita berada.
Bagaimana anda sebagai seorang
pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam
pengambilan keputusan anda?
Sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus
senantiasa peka terhadap segala persoalan yang terjadi, dan mampu mengatasinya
dengan baik, serta mampu memberikan kontribusi bagi peserta didik dimana dalam
setiap pengambilan keputusan harus berpihak kepada murid yang berlandaskan pada
nilai-nilai kebajikan. Hal ini sesuai dengan dasar pengambilan keputusan
diantaranya berpihak pada murid, bersumber pada nilai-nilai kebajikan dan harus
bertanggungjawab, maka secara tidak langsung, kita telah memberikan contoh
teladan kepada murid cara pengambilan keputusan yang tepat yang adil, arif dan
tidak subjektif. Jadi seorang pendidik senantiasa berupaya untuk menanamkan
karakter dengan menjunjung nilai-nilai kebajikan universal dan selalu
memperhatikan kebutuhan setiap peserta didik.
“Education is the
best art of making man ethical”
Pendidikan adalah
sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berprilaku etis.
-Georg Wilhelm
Friedrich Hegel-
Menurut Anda, apakah
maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah
Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda!
Maksud kalimat tersebut adalah pengambilan
keputusan merupakan seni keterampilan yang membutuhkan kejelian dan kepiawaian
dalam melakukannya, semakin sering melakukannya maka semakin terlatih, fokus dan
tepat sasaran. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan
yang sama-sama benar.
Rangkuman Kesimpulan
Pembelajaran (Koneksi Antarmateri)
1. Bagaimana
filosofi Ki hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan
penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Semboyan yang dicetuskan oleh KHD yang
sampai saat ini masih menjadi landasan berpijak bagi pendidik adalah Ing
Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun karsa, Tut Wuri Handayani, yang artinya didepan menjadi seorang pemimpin
harus mampu memberikan suri tauladan. seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu
membangkitkan atau menggugah semangat. Tut Wuri Handayani, seseorang harus
memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Kemudian kaitannya
dengan penerapan pengambilan keputusan yaitu Pertama proses
pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin harus dapat memberikan
contoh/teladan yang baik bagi yang dipimpinnya. Kedua hasil
keputusan harus mampu membangkitkan semangat untuk terus melakukan inovasi
dalam melakukan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid. Ketiga seorang
pemimpin harus terus memberikan motivasi/bimbingan saat melakukan proses
pengambilan keputusan agar diperoleh hasil sesuai yang diharapkan.
2. Bagaimana
nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita berpengaruh kepada prinsip-prinsip
yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Tingkah laku dan tutur kata seseorang merupakan
cerminan dari nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang tersebut. Hal ini
akan berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang diambil ketika seseorang
tersebut akan mengambil keputusan. Nilai- nilai yang tertanam pada guru
penggerak diantaranya berpihak pada murid, mandiri, kreatif, inovatif,
kolaboratif dan nilai kebajikan lainnya seperti kasih sayang, integritas dan
tanggung jawab juga akan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan
tentunya disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi. Sebuah keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan. Melalui sikap tanggung tanggung
jawab dari dalam diri, sebuah keputusan yang kita ambil akan mencerminkan
bagaimana prinsip diri kita berdasarkan ketiga prinsip pengambilan keputusan,
sehingga akan mendorong terwujudnya wellbeing dalam lingkungan sekolah.
3. Bagaimana
materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan)
yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran
kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah
pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masikah ada pertanyaan-pertanyaan
dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa
dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Kegiatan coaching (bimbingan) yang
diberikan pendamping/fasilitator dapat menjadi bekal dalam melakukan proses
pengujian keputusan secara bertahap menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan
dan pengujian keputusan. Coaching dilakukan dengan memenuhi kompetensi inti
diantaranya kehadiran penuh, mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan
berbobot. Saat melakukan pengujian keputusanpun sebaiknya menggunakan
kompetensi inti coaching tersebut, sehingga kita dapat menggali informasi
sebanyak-banyaknya dari permasalahan yang ditemui. Pengambilan keputusan
menggunakan 9 langkah pengujian akan efektif jika diimbangi dengan pendekatan
coaching dan dilakukan dengan kolaboratif dengan berbagai pihak.
4. Bagaimana
kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan khususnya masalah dilema etika?
Setiap kita mengambil keputusan harus
dilakukan dalam kondisi kesadaran penuh. Dalam kondisi kesadaran penuh maka
kita akan hadir sepenuhnya dan menyadari keadaan terkini serta memberikan
respons yang paling tepat dalam keadaan apapun.
Pada saat seorang guru harus mengambil
keputusan yang dilematis, maka kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari
aspek sosial emosionalnya sangat diperlukan. Dengan kemampuan ini guru akan
mampu memahami apa yang dirasakan, memunculkan empati, memahami situasi yang terjadi,
mencari tahu apa yang terjadi dan mau mendengarkan dengan penuh perhatian.
Dengan kemampuannya tersebut guru akan dapat merespon dengan tepat kondisi yang
ada sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik.
5. Bagaimana
pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada
nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Hal yang pertama dilakukan dalam
pembahasan studi kasus masalah moral atau etika adalah mengenali nilai-nilai
yang saling bertentangan yaitu dengan mengidentifikasi apakah ada aspek
pelanggaran hukum dalam situasi itu? Bila jawabannya adalah iya, maka situasi
yang ada bukanlah antara benar lawan benar (dilema etika), melainkan antara
benar lawan salah (bujukan moral).
Bila situasi yang dihadapi adalah dilema
etika, dan tidak ada aspek pelanggaran hukum di dalamnya maka kita perlu
menentukan kasus ini masuk paradigma yang mana? Selanjutnya memilih prinsip penyelesaian
dilema, investigasi opsi trilemma, dan membuat keputusan.
6. Bagaimana
pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya
lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Setiap keputusan yang diambil selalu ada
konsekuensinya. Dalam kasus dilema etika apapun keputusannya tidak ada
keputusan yang dapat memuaskan semua pihak sehingga akan selalu ada pihak yang
pro dan kontra. Pengambilan keputusan yang tepat yang berdasarkan pada nilai-nilai
kebajikan universal, berpihak pada murid dan bertanggung jawab terhadap segala
konsekuensi dari keputusan yag diambil akan meminimalisir dampak negatif dari
keputusan tersebut, sehingga akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang
positif, kondusif, aman dan nyaman.
7. Apakah
tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan keputusan
terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan
paradigama di lingkungan Anda?
Pengambilan keputusan yang dilakukan
berlandaskan atas tiga prinsip penyelesaian dilema, yaitu berpikir
berbasis hasil akhir, berpikir peraturan ataukah berpikir berbasis rasa peduli.
Pemilihan prinsip tersebut tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
ada. Meskipun setiap keputusan pasti ada resiko pro dan kontra, namun hal ini
menjadikan salah satu tantangan tersendiri. Tantangan yang saya hadapi dalam
pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus yang sifatnya dilema etika
diantaranya adalah adanya pemikiran dari tiap individu atau kelompok yang
bersebrangan. Dalam sekolah pasti terdapat kelompok pemangku kebijakan di
sekolah, seharusnya semua ekosistem yang ada di sekolah saling berkolaborasi
untuk mewujudkan tujuan bersama. Dalam benturan antar kelompok sangat berkaitan
dengan perubahan paradigma dilingkungan sekolah yaitu individu lawan kelompok,
rasa keadilan lawan rasa kasihan dan kebenaran lawan kesetiaan serta
jangka pendek lawan jangka Panjang.
8. Apakah
pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang
memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang
tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh pengambilan keputusan dengan
pengajaran memerdekakan murid-murid kita adalah terciptanya merdeka belajar.
Dengan merdeka belajar, murid bebas mencapai kesuksesan, kebahagian sesuai
minat dan potensinya tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Hal ini
diharapkan murid-murid akan sukses dengan bidangnya masing-masing, bahagia
karena sesuai denga apa yang diinginkannya dan bertanggung jawab akan apa yang
menjadi pilihannya.. Penggunaan model pembelajaran berdiferensiasi akan mampu
mengakomodir kebutuhan setiap siswa sesuai dengan bakat dan keahliannya. Guru
hanya sebagai fasilitator dan pembelajaran terpusat pada murid, dengan didukung
pada penerapan secara eksplisit maupun implisit KSE yang akan semakin
memperkuat dan mempertajam wujud nyata dalam memfasilitasi dan mengasah
keterampilan social emosional murid-murid kita.
9. Bagaimana
seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan
atau masa depan murid-muridnya?
Dalam mengambil keputusan, seorang
pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang
terjadi, termasuk menyangkut masa depan murid. Oleh karena itu perlu
kehati-hatian dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai
dengan langkah-langkah yang sistematis disesuaikan dengan paradigma dan prinsip
yang tepat. Selain itu keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin
pembelajaran pasti akan membawa dampak, baik jangka panjang maupun pendek bagi
murid-murid. Hal yang sudah kita putuskan akan terekam menjadi role model
tentang apa dan bagaimana kelak murid-murid berpikir dan bertindak. Bagaimana
mereka mengambil keputusan di masyarakat di kemudian hari. Gambaran ini
menjadikan dasar bahwa pengambilan keputusan oleh seorang pendidik harus tepat,
benar dan bijak melalui analisis dan pengujian yang mendalam atas benar
salahnya sehingga akan menjadikan pengambilan keputusan kita akurat dan teruji.
10. Apakah
kesimpulan akhir yang dapat anda Tarik dari pembelajaran modul materi ini dan
keterkaitannya dengan modul-modul sebekumnya?
Kesimpulan akhir yang saya peroleh dari
pembelajaran materi ini dan keterkaitannya dengan modul sebelumnya bahwa
pengambilan keputusan merupakan suatu kompetensi atau skill yang harus dimiliki
oleh guru sebagai pendidik. Sebagai pendidik maupun pemimpin pembelajaran kita
perlu memiliki ketrampilan dalam mengambil keputusan yang berdasarkan
nilai-nilai kebajikan universal. Pemahaman tentang filosofi pendidikan dari KHD
serta nilai-nilai yang kita miliki akan berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang
kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Kemampuan kita dalam mengelola
dan menyadari aspek sosial emosional juga akan berpengaruh terhadap pengambilan
suatu keputusan khususnya masalah dilema etika.
Sebagai pendidik kita tentu pernah
mengalami kasus dilema etika di kelas. Fakta bahwa murid-murid kita memiliki
karakteristik yang beragam, dengan keunikan, kekuatan dan kebutuhan belajar
yang berbeda, tentunya perlu direspon dengan tepat. Pembelajaran berdiferensiasi
menjadi salah satu opsi pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan belajar
murid yang berbeda-beda tersebut. Untuk menguji pengambilan keputusan yang
telah kita ambil, Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah
ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut?
Kita bisa melakukan sesi percakapan ‘coaching’.
Agar keputusan yang diambil dapat
memberikan kemanfaatan untuk banyak orang, mampu mengantarkan pada lingkungan
yang positif, kondusif, aman dan nyaman dan dapat dipertanggungjawabkan, maka
harus dilakukan berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9
langkah pengujian dan pengambilan keputusan.
11. Sejauh
mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul
ini, yaitu : Dilema etika dan bujukan moral, 4 paradiggma
pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar
dugaan?
Perbedaan mendasar antara dilema etika
dan bujukan moral dapat dilihat dari kedua pilihan kasusnya. Jika kedua pilihan
sama-sama benar maka termasuk kedalam dilema etika, namun jika salah satu benar
dan yang lain salah maka termasuk kedalam bujukan moral.
Terdapat 4 paradigma dilema etika antara
lain individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan
kesetiaann, dan jangka pendek lawan jangka Panjang.
Terdapat 3 prinsip dalam pengambilan
keputusan yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan
berpikir berbasis rasa peduli.
9 langkah pengambilan keputusan
diantaranya yaitu 1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, 2)
Menentukan siapa saja yang terlibat, 3) Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan,
4) Pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi,
uji intuisi, uji halaman depan koran, uji keputusan panutan /idola, 5)
Pengujian paradigma benar lawan benar, 6) Prinsip pengambilan Keputusan, 7)
Investigasi Opsi trilemma, 8) Buat keputusan, 9) Tinjau lagi keputusan anda dan
refleksikan.
Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan
bahwa ternyata dalam pengambilan keputusan bukan hanya didasarkan pada
pemikiran dan pertimbangan semata, namun sangat diperlukan adanya paradigama,
prinsip dan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan agar keputusan yang
diambil tepat sasaran dan bermanfaat untuk orang banyak. Disamping itu secara
personal dalam pengambilan keputusan diperlukan satu sikap keberanian dengan
segala konsekwensinya, serta bahwa dalam pengambilan keputusan memiliki keterkaitan
dengan modul lain yang sudah dipelajari sebelumnya.
12. Sebelum
mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai
pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya denga apa
yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum mempelajari modul ini saya pernah
mengambil keputusan dengan situasi dilema etika, namun sebelumnya saya tidak
mengetahui adanya tahapan dalam pengujian dan pengambilan keputusan, sehingga
keputusan langsung diambil tanpa mempertimbangkan hal-hal lain yang mungkin
terjadi. Saat mempelajari modul ini, ternyata sebelum mengambil keputusan perlu
adanya penentuan paradigma, prinsip dan menjalankan 9 langkah pengujian dan
pengambilan keputusan.
13. Bagaimana
dampak memepelajri konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara
Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran ini?
Konsep yang sudah saya pelajari di modul
ini memberikan dampak yang besar bagi pola pikir saya. Sebelumnya saya berpikir
bahwa pengambilan keputusan yang telah didasarkan regulasi saja
sudah cukup, ternyata banyak hal yang menjadi dasar pengambilan keputusan.
14. Seberapa
penting mempelajari topik modul ini bagi anda sebagai seorang individu dan anda
sebagai seorang pemimpin?
Materi modul 3.1 ini sangatlah penting
dan bermakna, karena dimanapun dan sebagai apa peran kita pasti akan menjumpai
permasalahan yang dituntut untuk mengambil keputusan.
Sebagai seorang
individu topik
dalam modul ini memberikan pelajaran bahwa memahami pengambilan keputusan
berbasis nilai-nilai kebajikan perlu dilakukan dengan alur yang jelas dan terukur,
dan langkah awal paling penting adalah megidentifikasi masalah tersebut
termasuk dalam bujukan moral atau dilema etika sehingga memudahkan arah dan
tujuan pengambilan keputusan agar tidak membuat kita terjebak dalam kondisi
yang salah dalam pengambilan keputusan.
Sebagai seorang
pemimpin pengambilan
keputusan harus mendasarkan yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai
kebajikan dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang
diambil. Setiap pengambilan keputusan yang dilakukan pemimpin akan
merefleksikan integritas sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung
tinggi oleh sekolah tersebut, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan
memjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan
sekitarnya.
Demikian koneksi antar materi yang saya
paparkan, tentu masih banyak kekurangan dan keterbatasan saya untuk itu saran
dan masukan dari bapak-ibu sangat kami harapkan. Terimakasih.
Sekian dan terima kasih
Salam guru hebat.